gaidotravel.co.id, Jakarta – Gaido Travel Cabang Kudus kembali memberangkatkan jamaah Umrah Maulid pada Rabu (03/09) dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK). Keberangkatan ini dilepas langsung oleh Founder Gaido Travel, Muhammad Hasan Gaido dengan penuh doa dan pesan mendalam. Dalam sambutannya, Hasan Gaido menekankan bahwa setiap jamaah harus menjadikan perjalanan suci ini sebagai momentum untuk memperbaiki niat, menambah ilmu, serta meraih umrah yang mabrur.
Hasan Gaido menyampaikan lima pesan khusus kepada jamaah:
1. Tauhid dan kerendahan hati.
“Siapa kita? Kita hanyalah makhluk Allah, diciptakan oleh Allah, hidup di bumi Allah, dan akan kembali ke akhirat Allah. Jangan pernah sombong karena kita bukan paling alim, bukan paling tinggi jabatannya, dan bukan paling kaya. Bersyukurlah bisa berangkat, karena semua semata-mata karena Allah,” ujar Hasan.
2. Luruskan niat ibadah.
Ia menegaskan, setiap ibadah, termasuk sholat, puasa, zakat, hingga umrah, harus diniatkan hanya karena Allah. “Posisi niat sangat penting, karena semua ibadah wajib niatnya karena Allah,” katanya.
3. Bekal ilmu dan sabar.
Hasan menekankan perlunya ilmu fikih dalam memahami syarat, rukun, wajib, dan sunah ibadah umrah. “Segala sesuatu diatur Allah, maka sabarlah. Jaga kesehatan dan siapkan sedikit uang riyal untuk kebutuhan selama di Saudi maupun transit di Dubai,” pesannya.
4. Syukuri perjalanan.
Menurutnya, perjalanan sebagai rihlah atau musyafir disunahkan Rasulullah SAW. “Musyafir memiliki keutamaan: doa mustajabah, shalat bisa dijamak dan qashar, serta banyak pengalaman dan ilmu,” ujarnya.
5. Pulang dengan oleh-oleh termulia: umrah mabrur.
“Umrah mabrur adalah oleh-oleh paling mahal. Pulang dalam keadaan bersih dari dosa bagaikan bayi baru lahir, doa mustajabah, dan dikawal malaikat. Maka doakan keluarga, saudara, dan tetangga agar segera menyusul berangkat ke Baitullah,” tuturnya.
Hasan Gaido juga mengingatkan tanda-tanda haji dan umrah mabrur, yaitu menebar salam dan memberi makan. Ia mengajak alumni jamaah Gaido Travel menghidupkan tradisi ini, baik secara pribadi maupun melalui program Jumat Barokah Gaido Foundation.
“Semoga keberangkatan jamaah kali ini bukan hanya perjalanan ibadah, tetapi juga perjalanan hati untuk terkoneksi dengan kebaikan yang lebih luas,” pungkasnya.